Petani Hidroponik dari Indonesia, Menghijaukan Padang Pasir dengan Sayuran di Bahrain
Musim panas di Bahrain, bisa mencapa suhu 40-50 derajat celcius, terutama daerah kawasan pertanian padang pasir. Hampir sebagian besar saat musim panas petani lebih baik memilih berhenti menanam, ini juga terjadi di pertanian hidroponik, mereka kesulitan memanage suhu setinggi itu. Tidak hanya suhu yang sangat tinggi, tetapi kelembaban saat musim panaspun bisa mencapa 95%, dan seringnya badai pasir yang melanda kawasan timur tengah.
Tapi bagi Edi , sebagai praktisi Hidroponik yang sudah membantu petani di beberapa Negara, ini menjadi tantangan sendiri. Meskipin tidak mau disebut “Ahli Hidroponik”, Edi lebih menyebut dirinya sebagai Commercial Grower, dan berhasil membantu mengembangkan kebun hidroponik di tengah padang pasir, seluas lebih dari 50.000 M2, dengan hasil produksi tomat, paprika, lettuce dan herbs, dan hasilnya di pasarkan baik di Bahrain maupun di Saudi Arabia. Saat ini menjadi Perusahaan Lokal terbesar bidang pertanian hidroponik di Bahrain.
Keberhasilan pertanian hidroponik di Bahrain, menjadi kebanggan tersendiri bagi Masyarakat Indonesia di Bahrain dan apresiasi dari Duta Besar RI di Bahrain Bapak Chilman Arisman, bahwa Ahli dari Indonesia tidak kalah dengan ahli dari Negara lain.
Berikut hasil hidroponik di Bahrain
Amazing
ijin share yaa
good job.
GOOD
So proud of you mr.edi
Allahuakbar